Bos JP Morgan: Pasar Terlalu Santai, Amerika Serikat Bisa Terjungkal Dihantam Utang

Bos JP Morgan: Pasar Terlalu Santai, Amerika Serikat Bisa Terjungkal Dihantam Utang

Jakarta – Di sedang perasaan khawatir pangsa melawan keadaan fiskal Amerika Serikat, ketua eksekutif JP Morgan Jamie Dimon menyampaikan peringatan bahwa pemodal pada waktu ini terlalu lengah terhadap risiko yang tersebut mengintai perekonomian, pasca lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan peringkat kredit tertinggi AS.

Moody’s secara resmi menurunkan peringkat utang pemerintah Amerika Serikat dari Aaa berubah jadi Aa1, menjadikan Amerika Serikat kehilangan triple-A dari seluruh tiga lembaga pemeringkat utama untuk pertama kalinya di sejarah modern. Langkah ini diambil di dalam sedang perasaan khawatir yang dimaksud meningkat terhadap defisit anggaran besar juga terus membengkaknya utang negara, yang mana pada masa kini mencapai US$36,2 triliun.

Dalam pidatonya ke acara Penanam Modal Day JP Morgan ke New York, Dimon menegaskan bahwa lingkungan ekonomi tampak terlalu santai menghadapi sinyal-sinyal bahaya fiskal juga kegagalan kebijakan.

“Kita miliki defisit besar, kemudian bank sentral saya anggap terlalu santai. Kalian semua pikir merek sanggup mengatur semuanya. Tapi saya tidaklah yakin,” kata Dimon, dilansir The Guardian.

Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan stagflasi jarak jauh lebih banyak tinggi daripada yang mana disadari pemodal ketika ini. “Ada tingkat rasa puas diri yang dimaksud luar biasa,” tambahnya.

Adapun penurunan peringkat dari Moody’s berjalan sewaktu Presiden Donald Trump sedang berjuang menyokong RUU pemangkasan pajak serta belanja baru melalui Kongres, sebuah acara besar yang digunakan diperkirakan bisa jadi menambah hingga US$5 triliun utang di 10 tahun ke depan.

Dalam pernyataannya, Moody’s mengumumkan pemerintahan Negeri Paman Sam berturut-turut kemudian Kongres sudah pernah gagal menyepakati langkah-langkah untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang digunakan besar kemudian biaya bunga yang mana terus meningkat.

“Kami tidak ada yakin bahwa pemangkasan pengeluaran juga defisit yang dimaksud signifikan akan dihasilkan dari proposal fiskal pada waktu ini.”

Moody’s juga mengingatkan bahwa di dekade mendatang, defisit akan makin membengkak seiring naiknya belanja wajib, sementara pendapatan pemerintah diprediksi stagnan.

Menteri Keuangan Negeri Paman Sam Scott Bessent pada wawancaranya pada NBC berjuang mengabaikan penurunan peringkat ini, mengatakan Moody’s sebagai indikator yang digunakan tertinggal.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sendiri tidak ada memberikan pernyataan resmi mengenai penurunan peringkat tersebut.

 

Next Article Kencangkan Sabuk Pengaman, JPMorgan Mulai PHK Karyawan Tahun Ini

Artikel ini disadur dari Bos JP Morgan: Pasar Terlalu Santai, AS Bisa Terjungkal Dihantam Utang