JAKARTA – Sebuah insiden mengerikan di dalam Tanah Melayu menyoroti bahaya pemasangan dashcam aftermarket yang tersebut bukan profesional. Sebuah mobil mewah hangus terbakar. Penyelidikan menunjukkan bahwa korsleting listrik akibat pemasangan dashcam yang dimaksud tak tepat menjadi pemicu utamanya.
Sebuah mobil mewah di tempat Negara Malaysia berubah menjadi tumpukan besi dan juga abu pada sekejap. Insiden tragis ini mengungkap sisi gelap modifikasi kendaraan, khususnya pada hal pemasangan perangkat elektronik tambahan.
Penyelidikan mendalam yang tersebut diadakan oleh pihak berwenang mengarah pada satu kesimpulan yang tersebut mengejutkan: korsleting listrik dari pemasangan dashcam aftermarket yang tersebut tiada profesional menjadi pemicu utama kebakaran.
Departemen Pemadam Kebakaran juga Penyelamatan Sarawak, di sebuah pernyataan resmi, menekankan bahwa permasalahan elektrikal adalah penyulut utama kebakaran pada kendaraan.
“Berdasarkan statistik lalu temuan kami, ketika sebuah mobil terbakar, itu biasanya akibat permasalahan elektrikal. Jarang sebab permasalahan mesin. Kalau akibat mesin, itu biasanya akibat kebocoran oli,” jelas departemen tersebut.
Lebih lanjut, departemen yang disebutkan menyoroti praktik modifikasi kendaraan yang dimaksud seringkali berisiko. “Pemilik kendaraan memodifikasi kendaraannya, menambahkan aksesori seperti sound system lalu radio yang mana membutuhkan power tinggi. Jika merek menimbulkan klaim (garansi) ke pabrikan, tidaklah akan diterima dikarenakan kendaraan dimodifikasi,” tegasnya.
Insiden kebakaran ini menimpa sebuah mobil SUV mewah Jaecoo J7. Pihak Jaecoo secara langsung bergerak cepat melakukan investigasi untuk mengungkap pemicu pasti kebakaran. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pemasangan dashcam yang mana tidaklah standar oleh bengkel pihak ketiga pada luar jaringan resmi Jaecoo menjadi biang keladi dari tragedi ini.
“Keselamatan adalah hal terpenting bagi Jaecoo Malaysia. Kami mengetahui adanya insiden termal yang melibatkan SUV J7 yang dimaksud diparkir di dalam Sarawak. Tim Jaecoo menghubungi pemiliknya lalu setelahnya penyelidikan menyeluruh dapat mengonfirmasi bahwa insiden yang dimaksud disebabkan oleh pemasangan dashcam yang tidak ada tepat pada bengkel pihak ketiga di area luar jaringan Jaecoo,” demikian pernyataan resmi Jaecoo.
Untungnya, insiden ini tidaklah sampai menyebabkan korban jiwa atau kehancuran properti lainnya. Namun, kerugian materi yang digunakan dialami pemilik mobil sangatlah besar. Pihak Jaecoo pun mengeluarkan imbauan keras untuk para pemilik kendaraan untuk tidak ada sembarangan melakukan modifikasi dalam bengkel yang dimaksud tidaklah resmi.
“Kami sangat menyarankan pelanggan untuk menghindari modifikasi dalam pusat servis tiada resmi demi alasan keselamatan akibat dapat membatalkan garansi kendaraan Jaecoo Anda. Pastikan semua pekerjaan perawatan kemudian perbaikan diadakan semata-mata oleh pusat servis Jaecoo resmi,” tegas perusahaan