
Kondisi sebuah pertokoan modern terkenal pada Kranji, Bekasi, Jawa Barat sepi pengunjung. Tampak toko-toko sepi pembeli bahkan dari pintu masuk pun, tak ada pengunjung yang masuk ke areal pertokoan tersebut. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Hari Senin (19/5/2025), kedudukan pertokoan ini cukup strategis di depan jalan utama Pantura lalu dekat Stasiun Kranji. Namun di mana masuk ke di pertokoan, banyak ruko-ruko yang mana sudah ada tutup juga juga pencahayaan cukup gelap teristimewa di dalam lantai dasar. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Maya, salah satu penjual seragam sekolah membenarkan situasi tersebut. Dia mengaku sedih dikarenakan tak berbagai yang dimaksud membeli dagangannya walaupun sekitar satu bulan lagi sudah ada memasuki kenaikan kelas sekolah. “Kondisi sepi, sudah ada beberapa tahun, kemungkinan besar 3-4 tahunan sudah ada begini,” kata Maya sewaktu ditemui wartawan CNBC Indonesia, Awal Minggu (19/5/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Senada dengan Maya, Imran tukang jualan sepatu juga bernasib sebanding dalam mana pelanggan yang mana datang sangat sepi. Menurut Imran, penyebabnya adalah penjual kalah bersaing dengan toko online. “Sepi, telah sejak pandemi Covid-19 lah seperti ini,” kata Imran terhadap CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Pedagang perhiasan pada pertokoan Kranji juga mengutarakan sepi pembeli. Padahal beberapa waktu lalu, sejumlah penduduk yang digunakan berbondong-bondong membeli emas. “Kami memang sebenarnya mengedarkan emas, tapi pada bentuk perhiasan, tetapi kami tidaklah meninjau lonjakan pembeli,” kata Dian. Pihaknya mengemukakan pembeli tidak ada memadati pertokoan Kranji lantaran tak terpencil dari lokasi yang dimaksud ada pangsa tradisional Kranji yang digunakan juga mengirimkan emas, sehingga kemungkinan komunitas membeli emasnya ke lingkungan ekonomi tersebut, tidak di dalam pertokoan Kranji. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)





Artikel ini disadur dari Pertokoan Besar di Bekasi Sepi Bak Kuburan, Ruko Tutup-Pembeli Kabur