Ibukota Indonesia – Kepelatihan RRQ Kazu Adi Gustiawan mengutarakan pembaharuan format pada Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring menguntungkan tim perwakilan Nusantara lantaran ketiganya memiliki kebiasaan "panas" di dalam akhir match yang tersebut bermetamorfosis menjadi keuntungan di format baru yang digunakan lebih banyak panjang.
"Kemarin pada pre-season itu maksimal delapan match untuk Grand Final. Ini adalah fokusnya kita ke inovasi regulasi di dalam Grand Final. Kemudian dalam Spring kali ini, kemungkinan ada pada 10 match," kata coach Adyy pada konferensi pers pada Jakarta, Jumat.
"Nah, jadi ini salah satu advantage buat kita-kita warga pasukan dari Negara Indonesia oleh sebab itu kita terbiasa dengan kalau dapat dibilang itu musim diesel."
"Jadi main santai dalam early, late game atau mungkin saja pada match-match terakhir, merek akan lebih tinggi panas kemudian lebih lanjut konsisten," katanya.
Adyy menafsirkan model permainan yang disebutkan berbeda dari gaya bermain tim Thailand yang tersebut didominasi high mechanic dengan cenderung bermain dominan ke gim-gim awal, sehingga energi terkuras pada gim-gim akhir yang mana justru krusial untuk merebut peringkat juara.
"Jadi, untuk inovasi format kayak gini, sebetulnya ada beberapa keuntungan dari segi mode gameplay yang dimaksud biasa juga yang mana bisa saja kita lakukan untuk tim-tim Indonesia tanpa terkecuali. Siapa pun bisa jadi jadi apa pun Champion Rush nanti," ujar RRQ Adyy.
"Dari pembaharuan format untuk grup RRQ Kazu sendiri, kita enggak ada kendala, tinggal bagaimana langkah kita mengakomodir anak-anak kemudian melindungi endurance anak-anak permanen stabil sampai kemungkinan besar match 10."
Strategi yang disebutkan juga diterapkan ahli Bigetron Esports Christian Pascoal yang tersebut lebih banyak fokus pada Champions Rush
"Kita sendiri telah terapkan latihan khusus simulasi Champion Rush, yang dimaksud dimana kita sesegera kemungkinan besar masuk ke 80 point lalu kita secure ia disitu. Memang kuncinya adalah di-Booyah-nya gitu," ujar ahli yang digunakan akrab disapa coach Chris.Jo itu.
FFWS SEA 2025 Spring mempertemukan 18 pasukan dari Indonesia, Vietnam, Thailand, dan juga Malaysia.
Seperti musim sebelumnya, sesi knockout FFWS SEA merupakan kualifikasi untuk memilih 12 pasukan terbaik menuju Final. Bedanya, kali ini sesi knockout terbagi ke di dua fase, yakni fase pertama pada 25 April-11 Mei, kemudian fase 2 pada 16 Mei-1 Juni.
Untuk mempertahankan komposisi 12 pasukan setiap hari, akan ada satu pasukan tambahan dari peringkat 13-18 Fase 1 yang dimaksud akan mengisi spot kosong.
Tim yang dimaksud berada ke peringkat enam besar akan menyusul enam regu lain untuk lolos ke putaran Final. Mereka akan berlaga di dalam National Convention Center, Hanoi, Vietnam pada 14 Juni 2025.
Berbeda dari RRQ Kazu, ahli Onic Ahmad Fadly Masturoh meninjau format baru memiliki tentangan yang dimaksud cukup besar untuk grup Indonesia.
"Di fase liga dituntut itu adalah konsisten yang digunakan cukup tinggi. Di mana dari secara data untuk pasukan Indonesia, untuk standarisasinya itu yang mana konsistensi itu cukup sulit untuk kelompok Indonesia. Yang ada itu kadang juara, kadang lagi struggle," kata dia.
Artikel ini disadur dari RRQ Kazu sebut perubahan format FFWS SEA 2025 Spring menguntungkan
