DKI Jakarta – Departemen Perlindungan Amerika Serikat menyelesaikan misi pencarian tentara Negeri Paman Sam yang digunakan hilang kemudian belum ditemukan sejak Perang Planet II pada Morotai, Maluku Utara.
Menurut siaran pers Kedubes Negeri Paman Sam pada Ibukota Indonesia pada Rabu, misi yang dimaksud direalisasikan oleh grup Departemen Perlindungan Amerika Serikat untuk Pencarian serta Identifikasi Tentara yang mana Hilang atau Tawanan Perang (DPAA) dengan dukungan TNI juga Kedubes Amerika Serikat pada Jakarta.
“Misi ini tidaklah hanya saja menyoroti komitmen kami terhadap keluarga orang yang terluka yang hilang, tetapi juga menunjukkan eratnya kemitraan berkelanjutan kami dengan Indonesia,” kata Sersan Blake Garab dari Angkatan Darat Amerika Serikat yang tersebut menjadi pemimpin misi.
“Kami berterima kasih melawan dukungan warga lokal dan juga Kedutaan Besar Negeri Paman Sam pada waktu kami berupaya memenuhi kewajiban mulia misi ini,” katanya, menambahkan.
Disebutkan, grup investigasi gabungan mewawancarai 25 orang, melaksanakan lebih lanjut dari 10 survei arkeologi, kemudian mengakumulasi informasi berharga yang mana dapat membantu menemukan tentara Amerika Serikat yang mana hilang.
Di Morotai, pasukan yang dimaksud meneliti bukti sejarah, melakukan survei lapangan, kemudian melibatkan penduduk setempat untuk mengidentifikasi posisi potensial untuk pemulihan.
Morotai memainkan peran strategis bagi pasukan Sekutu selama Perang Planet II dengan bermetamorfosis menjadi pangkalan utama sejak 1944.
Lebih dari 72 ribu warga Amerika Serikat masih belum diketahui keberadaannya sejak Perang Planet II.
Misi yang dimaksud merupakan bagian dari upaya global DPAA untuk menemukan kemudian mengidentifikasi jenazah anggota AD Amerika Serikat yang dimaksud hilang.
DPAA menjalankan misi pada seluruh globus dengan dukungan negara tuan rumah juga masyarakat setempat.
Artikel ini disadur dari Selesai, misi pencarian tentara AS yang hilang di Morotai saat PD II