Jakarta – Insiden tabrakan beruntut akibat pengemudi yang tersebut mabuk di dalam bawah pengaruh alkohol kembali terjadi. Kali ini bahkan melibatkan perwira kepolisian yang dimaksud mengkonsumsi zat tersebut.
Insiden ini berlangsung ke Kamboja, Kamis (15/5/2025). Saat itu, pejabat senior polisi yang mana juga Kepala Kantor Logistik di Kepolisian Perkotaan Phnom Penh, Hun Heng, menabrakkan Lexus RX400 miliknya ke beberapa kendaraan beroda dua motor lalu kendaraan pada siang bolong. Insiden ini mengakibatkan kematian Rien Sopheurn, 49 tahun, kemudian melukai tiga khalayak lainnya.
Rekaman yang diambil oleh kamera dasbor pengemudi lain menunjukkan SUV itu terlihat melaju kencang, ban berdecit, pada waktu helm, yang dimaksud tampaknya milik pengendara sepeda gowes motor yang mana sudah tertabrak, meluncur di dalam jalan. SUV itu kemudian menabrak tuktuk juga bertabrakan dengan mobil lain sebelum berbelok ke kanan, menabrak pohon pada trotoar kemudian berhenti.
Putri korban, yang mana akun Facebook-nya adalah Da Molika, mengunggah permohonan umum terhadap Pertama Menteri Hun Manet, meminta-minta keadilan kemudian hukuman berat bagi pelaku.
Juru bicara Kepolisian Perkotaan Phnom Penh Sam Vicheka mengutarakan terhadap media lokal pada Kamis di malam hari bahwa terdakwa telah lama ditangkap dikarenakan mengemudi secara sembrono dan juga pada keadaan mabuk, dengan kadar alkohol di darah (Blood Alcohol Concentration/BAC) sebesar 0,45 mg, yang digunakan setara dengan 0,45% alkohol per desiliter darah. Ini adalah adalah kadar alkohol yang berpotensi memicu kejadian fatal.
Namun, keesokan paginya, media dan juga grup tanggap cepat kepolisian mengumumkan dalam Facebook bahwa kadar alkohol pada darah Hun Heng adalah 0,35 mg, yang mana memulai kecurigaan tentang data yang dimaksud kemudian penanganan perkara Hun Heng.
Gegerkan Satu Negara
Video dramatis dari kamera dasboard itu banyak ditonton ke Kamboja kemudian menyentuh hati netizen. Kisah video RFA Khmer tentang kecelakaan itu mengejutkan 3,5 jt penayangan pada waktu 18 jam, juga 2.800 komentar.
“Petugas yang mana mengemudi di keadaan mabuk juga menyebabkan insiden seperti itu harus dikeluarkan dari kepolisian kemudian dipenjara seumur hidup,” tulis netizen Setha Pell.
“Minum, merusak hidup warga lain, menjadi bejat. Bersikap seenaknya, bukanlah menegakkan hukum,” ujar komentar netizen dengan nama akun Phavuth Chhun.
Sek Socheat, penasihat pengembangan kebijakan dan juga penelitian, menyuarakan perasaan khawatir bahwa revisi pembacaan kadar alkohol pada darah mungkin saja bukan wajar. Hal ini mengingat dituduh adalah manusia polisi. Socheat pun memberi peringatan bahwa tanpa pengawasan ketat terhadap tindakan hukum tersebut, penegakan hukum tingkat bawah mungkin saja bersikap lunak atau bias.
“Jika masih ada standar ganda pada penegakan hukum seperti ini, penegakan hukum dalam Kamboja akan terus memburuk, juga masyarakat akan semakin kehilangan kepercayaan,” kataSocheat untuk RFA.
Next Article Video: Tabrakan American Airlines & Black Hawk, Trump Salahkan Biden!
Artikel ini disadur dari Tabrakan Beruntun Gegara Perwira Polisi Mabuk Alkohol, Ada Yang Tewas