MALANG – Harapan kemudian doa terus mengalir dari tanah air untuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 yang dimaksud sedang berlaga di dalam Piala Asia U-17 2025 dalam Arab Saudi. Salah satunya datang dari orang tua bek muda Garuda Muda, Evandra Florasta.
Oktamus Silvester kemudian Faridha Mariana, orang tua Evandra yang dimaksud tinggal di tempat Kompleks Asrama Brigif Linud 18, Jabung, Malang, berharap kelompok asuhan Nova Arianto mampu menuntaskan fase grup dengan sempurna ketika menghadapi Afghanistan. Meski Indonesia sudah ada meyakinkan lolos ke sesi berikutnya serta merebut satu tiket ke Piala Bumi U-17 2025 di area Qatar, merekan berharap Garuda Muda tetap memperlihatkan bermain maksimal.
“Harapannya tentu menang. Untuk Evan dan juga teman-temannya, jangan cepat puas, jangan anggap remeh lawan siapa pun. Terapkan semua yang telah diajarkan pelatih,” ujar Oktamus pada waktu ditemui dalam kediamannya, Kamis siang (10/4/2025).
Sebagai ayah sekaligus prajurit terlibat TNI AD, Oktamus juga menghadirkan seluruh rakyat Indonesia untuk terus memberikan dukungan lalu doa untuk perjuangan Garuda Muda yang dimaksud akan menghadapi lawan-lawan berat di area sesi gugur nanti.
“Kalaupun menang, bersenang-senangnya secukupnya saja. Kita terus-menerus berdoa. Saya juga mohon terhadap seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan lalu mengupayakan perjuangan Timnas U-17 kita di tempat Piala Asia,” tuturnya.
Kedekatan Evandra dengan keluarga tetap memperlihatkan terjaga meskipun sedang berada sangat jauh dalam Arab Saudi. Faridha, sang ibu, menceritakan bahwa komunikasi dengan sang anak dijalankan secara rutin melalui video call, bahkan sejak pagi hari.
“Sehari itu bisa saja beberapa kali video call. Bangun tidur, mau mandi, nanti telepon lagi. Kadang sebentar-sebentar telepon,” ujar Faridha sambil tersenyum.
Menjelang pertandingan, Evandra biasanya kembali menghubungi keluarganya untuk meminta-minta restu, sebelum ponsel dikumpulkan oleh ofisial tim. Ia juga menyampaikan bahwa para pemain tidak ada diperkenankan mengunggah apapun ke media sosial selama pertandingan berlangsung.
“Kalau lihat-lihat media sosial boleh, tapi tiada boleh unggah foto atau status. Jadi dari hotel ke stadion nggak bawa HP, nanti baru diambil lagi setelahnya pertandingan,” jelas Oktamus.
Dengan semangat serta doa dari keluarga, Evandra lalu rekan-rekannya diharapkan bisa saja terus menyebabkan nama Indonesia melangkah lebih banyak terpencil dalam kompetisi bergengsi ini, sekaligus menjadi inspirasi bagi anak-anak muda dalam seluruh penjuru negeri.