Ankara – Lebih dari 70 persen sekolah dalam Jalur Daerah Gaza telah lama terkena serangan segera oleh militer tanah Israel sejak Oktober 2023, demikian disampaikan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Awal Minggu (14/4).
“Sekitar 88 persen sekolah pada Wilayah Gaza sekarang ini memerlukan rekonstruksi total atau rehabilitasi besar-besaran,” ujar UNRWA di pernyataannya.
“Angka yang dimaksud mencakup 162 sekolah milik UNRWA yang digunakan dulunya melayani banyak ribu anak laki-laki dan juga perempuan,” tambah lembaga tersebut.
UNRWA menyayangkan bahwa peperangan yang dimaksud dilancarkan tanah Israel di dalam Kawasan Gaza telah lama menciptakan anak-anak Palestina kehilangan tempat tinggal, mengalami trauma mendalam, dan juga terputus dari akses pendidikan.
“Pendidikan di Wilayah Gaza sudah berubah jadi orang yang terdampar dari peperangan ini,” tegas UNRWA.
Militer negeri Israel kembali melancarkan serangan mematikan ke Daerah Gaza pada 18 Maret lalu, mematahkan kesepakatan gencatan senjata lalu pertukaran tahanan yang sempat diberlakukan sejak Januari.
Sejak Oktober 2023, hampir 51.000 warga Palestina — mayoritas perempuan lalu anak-anak — tewas pada agresi brutal tanah Israel di dalam wilayah tersebut.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas tanah Israel Benjamin Netanyahu lalu mantan kepala pertahanan Yoav Gallant melawan tuduhan kejahatan konflik lalu kejahatan terhadap kemanusiaan pada Gaza.
Selain itu, negara Israel juga berada dalam menghadapi gugatan genosida ke Mahkamah Internasional (ICJ) berhadapan dengan tindakannya pada wilayah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari UNRWA: Lebih dari 70 persen sekolah di Jalur Gaza diserang Israel